Perbedaan Homonim, Homofon, Homograf, Polisemi
Homonim berasal dari kata homo
berarti sama dan nym berarti nama. Berarti homonim adalah kata yang penamaan
dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda.
Contoh:
Contoh:
- Saya bisa membeli rumah. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
- Pamanku terkena bisa ular yang mematikan. (bisa artinya racun makna denotasi)
Contoh lainnya yang
bersifat homonim :
- Rapat (berdempet-dempetan) – # rapat (meeting)
- Beruang (hewan) – # beruang (punya uang)
- Syah = Raja - # Syah = kepala (pemimpin)
- buku = ruas - # buku = kitab
- bandar = pelabuhan - # bandar = parit - #bandar = pemegang uang dalam perjudian
1. Bisa : Bermakna dapat atau mampu.
Bisa :
Bermakna racun (bisa) ular.
2. Halaman
: Bermakna halaman rumah.
Halaman : Bermakna
halaman yang ada dalam buku (nomor buku).
3. Kopi : Bermakna nama buah untuk membuat
minuman.
Kopi : Bermakna
menyalin atau mengkopi.
4. Maya : Bermakna nama orang.
Maya : Bermakna
semu atau tidak nampak.
5. Manis : Bermakna tidak pahit (gula).
Manis : Bermakna
cantik, enak dilihat.
Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Perkataan-perkataan yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda,
contoh
:
- Massa telah berkumpul di depan Istana Negara. (massa/masyarakat)
- Hidupnya senang sepanjang masa. ( masa/waktu)
Contoh lainnya yang
bersifat homofon :
Sangsi ; bimbang atau
ragu-ragu,
sanksi ; (hukuman)
Bank (tempat menyimpan /
menghutang uang),
bang (berarti sebutan kakak
laki-laki)
Djarum : Bermakna merk sebuah rokok.
Jarum : Bermakna alat untuk menyulam.
Rock : Bermakna music rock.
Rok : Bermakna pakain untuk wanita.
Homograf terdiri atas kata homo berarti sama dan graf (graph) berarti tulisan. Jadi homograf adalah kata yg sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya.
Contoh homograf antara lain adalah :
- Buah apel ini enak sekali. (apel maksudnya buah)
- Anak-anak telah apel di lapangan tadi pagi. (apel maksudnya kumpul)
Contoh lainnya yang
bersifat homograf :
- Pejabat teras (pejabat utama) itu duduk santai di teras (lantai depan rumah) sambil membaca berita di koran tentang pertanian di daerah teras (bidang tanah datar yang miring di perbukitan)
- Polisi serang (mendatangi untuk menyerang) penjahat di Kabupaten Serang (nama tempat). Serangan jantung (penyakit jantung yang mendadak) melanda orang tua yang tidak pernah berolah raga.
Sedan : Bermakna sedih (sedu sedan).
Sedan : Bermakna merk sebuah mobil.
Tahu : Bermakna sebuah makanan yang
dijadikan lauk.
Tahu : Bermakna mengetahui.
Seri : Bermakna cahaya sinar
(wajahnya berseri).
Seri : Bermakna sama (tidak ada
menang atau kalah dalam pertandingan).
Serak : Bermakna parau (tenggorokan
sesak).
Serak : Bermakna bertebaran atau tidak
beraturan.
Loro
(bahasa jawa): Bermakna angka 2.
Loro
(bahasa jawa): Bermakna sakit atau tidak sehat.
Mental :
Bermakna terpelating.
Mental :
Bermakna jiwa atau kejiwaan.
Sinonim
adalah
kata yang memiliki bentuk yang berbeda dengan kata lain namun memiliki arti,
makna atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan
makna kata atau padanan kata. Contoh:
- Arti = makna = pengertian
- Mati = tewas = meninggal = wafat = mangkat
- Melihat = memandang = menonton = menyaksikan
- Melakukan = mengerjakan = melaksanakan
Antonim
adalah
suatu kata yang artinya atau maknanya berlawanan dengan maknan atau arti dari
kata lain. Antonim disebut juga dengan lawan makna kata. Contoh:
- Mati ×Ø Hidup
- Tinggi ×Ø Rendah
- Hitam ×Ø Putih
- Laki ×Ø Perempuan
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh :
- Husni mempunyai hubungan darah dengan Hasan.
- Tubuhnya berlumuran darah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Perhatikan kata darah pada
kalimat pertama yang berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada
kalimat kedua berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).
-
saya
masih memeluk dia setelah 5 detik
saya memeluk agama islam
-
kuda saya berlari dengan kencangnya.
kuda - kuda yang dilakukan oleh orang itu sangatlah sempurna
kuda - kuda yang dilakukan oleh orang itu sangatlah sempurna
-
semua
mata tertuju pada laptop Anis
mata pisau ini sangatlah tajam
mata pisau ini sangatlah tajam
-
saya
sudah membulatkan tekad untuk membolos besok
kue ini cara membulatkannya dengan memutarnya menggunakan tang
kue ini cara membulatkannya dengan memutarnya menggunakan tang
Hipernim
adalah
kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum
dari penyebutan kata-kata lainnya (kata umum). Sedangkan hiponim adalah
kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim (kata khusus). Umumnya
kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari
kata hipernim. Contoh :
- Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
- Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.
- Hipernim : Odol. Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam, formula, sensodyne, dll.
- Hipernim : Kue. Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus, dsb