Minggu, 09 September 2012

Membaca Scanning dan Skimming


Membaca adalah jendela  dunia. Masyarakatnya sekarang sedang dilanda gelombang  informasi yang sangat deras sehingga secara personal tiap orang perlu memiliki filter memisahkan mana informasi yang bermanfaat dan mana yang sebaliknya. Karena itu, sekolah memiliki tanggungn jawab untuk meningkatkan kecerdasan warganya melalui peningkatan budaya baca yang handal.
Mengantisipasi perubahan itu diperlukan minat membaca, kecepatan membaca dan kemampuan menarik kesimpulan atas gagasan yang ingin disampaikan penulisnya. Agar dapat lebih jauh menggunakan ilmu pengetahuan dari bacaan untuk meningkatkan kemaslahatan hidupnya.
Topik utama yang akan dikupas disini adalah bagaimana guru mempersiapkan siswa agar mampu membaca dan memahami secara cepat materi bacaan/teks/literatur.
Sebuah web (www.tc.umn.edu) mengisahkan pengalaman seorang mahasiswa baru di bangku perkuliahan yang mengalami hambatan dalam memahami materi perkuliahan. Ini sebagai dampak dari  begitu banyaknya literatur yang perlu ia baca setiap hari. Semakin hari kecepatan membacanya semakin berkurang karena berusaha memahami maksud dari setiap kata yang dibacanya.
Saat itu ia sama sekali tidak mengetahui teknik membaca cepat. Dari 20 halaman per jam menurun menjadi 2-4 halaman per jam. Sampai akhirnya ia benar-benar menghadapi masalah yang lebih besar lagi,  huruf dan tanda baca terasa bergerak ke sana ke mari, menari-nari di atas halaman bacaan. Akhirnya ia mengikuti kursus membaca cepat yang disarankan temannya.
Hasilnya, ia kembali dapat membaca cepat dan memahami materi secara komprehensif. Teknik membaca cepat benar-benar membantunya menyerap dan mengingat informasi secara cepat, menghemat waktu berjam-jam setiap minggu, membantu lebih cepat mempersiapkan dan mereview materi untuk ujian, dan akhirnya meraih IPK yang lebih tinggi.
Kecepatan membaca juga dipengaruhi oleh jenis dan ukuran huruf yang digunakan. Hal ini merujuk pada hasil penelitian Dwi Ratna Kurniawati dalam makalahnya yang memaparkan data sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Kecepatan Membaca Siswa SD*) dan Tingkat Pemahaman Materi Berdasarkan Jenis dan Ukuran Huruf yang Digunakan
Variabel
Kecepatan Membaca
(kpm)
Tingkat Pemahaman
(%)
Jenis Huruf
Times New Roman
162
50
Tahoma
127
56.2
Futura Hv Bt
170
66.8
Ukuran Huruf
10 pt
147
53.2
14 pt
160
64.4
18 pt
136
63.2
*) sampel terdiri dari 33 siswa SDN Candirenggo 04 Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
Penelitian lain dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR. Hasilnya yang dimuat di Jurnal Pendidikan Penabur – No.06/Th.V/Juni 2006 menunjukkan bahwa 46 siswa dari 60 responden menunjukkan kecepatan membaca kata diatas 201 kata per menit. Namun, dari segi pemahaman isi bacaan hanya 15 responden yang pemahaman bacaannya di atas 70%, 45 responden lainnya kurang dari 60%.
Sebagai perbandingan, data di web mindbluff.com menunjukkan rata-rata kecepatan membaca normal secara skimming adalah 200-250 kata per menit (kpm). Wikipedia menyatakan bahwa kecepatan membaca orang dewasa di Amerika adalah 250-300 kpm (R.W. Bailey dan L.M. Bailey, 1999). Kecepatan tersebut juga dipengaruhi oleh media bacaannya, sekitar 200 kpm di media kertas dan 180 kpm di monitor komputer.
Kondisi di atas menunjukkan perlu adanya usaha dari para guru untuk melatih siswa membaca cepat disertai pemahaman terhadap materi bacaan. Teknik membaca cepat yang dapat digunakan di antaranya adalah dengan skimming dan scanning.
Skimming dan scanning adalah teknik membaca cepat yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang dihadapkan pada banyak literatur sementara hanya ada sedikit waktu untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kerancuan dalam membedakan antara skimming dan scanning. Keduanya merupakan teknik membaca cepat, hanya saja berbeda tujuan penggunaan.
Komponen
Skimming
Scanning
Pengertian
Skimming digunakan untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah teks. Untuk mengetahui apakah suatu artikel sesuai dengan apa yang kita cari. Untuk menilai artikel tersebut, apakah menarik untuk dibaca lebih lanjut secara mendetail. Kecepatan membaca secara skimming biasanya sekitar 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa.
Scanning digunakan untuk mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan jika Anda telah mengetahui dengan pasti apa yang Anda cari sehingga berkonsentrasi mencari jawaban yang spesifik.
Scanning berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.
Contoh
skimming untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah halaman buku teks sehingga dapat memutuskan apakah buku tersebut berguna dan perlu dibaca lebih pelan dan mendetail.
scanning untuk menemukan nomer tertentu di direktori telepon, kata di kamus.
Strategi
Langkah-langkah skimming :
  1. Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut.
  2. Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.
  3. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph
  4. Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya
  5. Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut
Langkah-langkah scanning :
  1. Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, ‘langkah’, ‘pertama’, ‘kedua’, atau ‘selanjutnya’.
  2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya.
  3. Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraf
Dalam prakteknya, skimming dan scanning seringkali digabung. Setelah melakukan skimming selanjutnya pembaca memutuskan teks tersebut menarik, lalu dilanjutkan dengan scanning lokasi informasi yang spesifik. Bisa juga sebaliknya, melakukan scanning ketika pertama kali menemukan sumber untuk menentukan apakah teks tersebut akan menjawab pertanyaan Anda dan selanjutnya melakukan skimming mencari pesan yang ingin disampaikan penulis atau gagasan utamanya.
Jadi selain berusaha meningkatkan minat baca, maka guru juga harus mulai mensosialisasikan dan membiasakan siswanya untuk berlatih membaca cepat, baik itu skimming maupun scanning. Semua perlu dilakukan secara bertahap. Latihan sejak dini saat masih dibangku sekolah akan sangat membantu siswa ketika masuk dunia perkuliahan. Bukan hanya siswa yang bisa memanfaatkan teknik skimming dan scanning, tetapi juga guru dan semua orang yang membutuhkan bacaan sebagai sumber informasi dalam hidupnya.
Sekarang, daya bangkit tiap sekolah ditentukan oleh kemampuan siswanya membaca. Untuk meningkatkan itu, mari berlatih dahulu. Perhatikan model dalam  artikel yang berbahasa Inggris. Lalu carilah model yang sepadan dalam bahasa Indonesia. Selamat mencoba dan membandingkan dengan mengklik link berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

borobudur

borobudur